BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 10 Oktober 2009

filsafat artikel

Kamis, 10 Januari 2008 | 20:08 WIB
Kepribadian yang matang merupakan label positif bagi orang yang dianggap telah mencapainya. Sayang, banyak orang tak pernah berpikir menjadi matang. Padahal, kepribadian matang merupakan ukuran perkembangan kepribadian yang sehat.

Kepribadian yang matang diartikan secara berbeda-beda oleh banyak orang. Hal ini tercermin dari beberapa pendapat berikut ini. Menjawab pertanyaan dosen dalam kuliah tentang kepribadian di sebuah fakultas psikologi, ada mahasiswa yang mengartikan matang kepribadian sebagai sabar, tidak berlebihan dalam mengekspresikan emosi, dan pandai mengelola hubungan dengan orang lain.

Ada juga yang mengartikan kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan dengan bijaksana. Beberapa mahasiswa menunjuk pada kemampuan memenuhi tugas-tugas perkembangan masa dewasa dengan baik, seperti memiliki pekerjaan dan filsafat hidup yang mantap, kondisi batin yang stabil, dan sebagainya.

Tulisan ini menyajikan kriteria yang lebih utuh mengenai kepribadian yang matang dari seorang sesepuh yang ikut merintis Psikologi, yakni Gordon W. Allport (1897-1967). Hingga saat ini teori-teorinya (tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan.

Berikut adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang sehat.
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika orang menjadi matang, ia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut "partisipasi otentik".

Dalam pandangan Allport, aktivitas yang dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang tersebut. Jika menurut kita pekerjaan itu penting, mengerjakan pekerjaan itu sebaik-baiknya akan membuat kita merasa enak, dan berarti kita menjadi partisipan otentik dalam pekerjaan itu. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi diri kita.

0 komentar: